Terlambat sekolah, euy :D

(Seharusnya ada foto untuk yang satu ini. Saya sudah memberanikan diri menjepret barisan terlambat tadi pagi. Sayangnya si Ade Butun masih pinjam pembacakartu saya.

Pagi tadi saya terlambat! Aduh. Padahal seharusnya saya datang lebih pagi dari yang biasa. Setengah 6, ditunggu Robi, koordinator Film Dokumenter yang kami buat. Juga, setengah 7, jam wajib bagi kelas yang menjadi petugas upacara.
Tapi, kenyataan berkata lain. Saya bangun jam setengah 7. Dan buru-buru mandi sampai berangkat jam 7 kurang. Ampun.

Maaf saya yang benar-benar untuk yang sudah datang pagi. Sungguh saya tidak bisa melepaskan mata dari film kemaren malam. The Forgotten. Konspirasi. Semesta berkomplot. Gagasan tambahan untuk ide cerpen anak-anak delusional. 
Yah, tentunya dunia masih menyenangkan. Saya bermain lagi dengan M hari ini.

Ide hari ini.

Melihat kembali kondisi manufaktur di Indonesia, saya sempat sesekali mengira-ngira usaha yang sesuai. Garmen, bagaimana? Oke, agar tidak bertendensi pada monopoli, bagaimana jika perusahaan besar hanya memproduksi bahan besarnya? (Aduh, apa istilahnya, ya?) Katun, wol, dan sebagainya. Baru, kemudian, industri kecil-kecil membuatkan motif cetaknya. Ini tentunya ada yang membuat administrasi. Saya ingin para seniman di Indonesia punya kanvas yang unik dan mobil: Kaus! 
Sehingga, kira-kira akan begini:
*Hajat besar: Bahan baku, teknologi, dan mesin untuk perusahaan besar yang membuat kaos. Mempertimbangkan juga biaya produksi di Indonesia yang masih murah (sampai dilirik vendor luar negeri :D). 
*Hajat kecil: Usaha-usaha kecil-menengah yang akan menyempurnakan garmennya. Draperi, gaya serut, jahit tambahan, tambal, cetak gambar, efek washed, terserah! Maka, seniman berkreasilah.  Orang-orang grafik akan lebih dihargai lagi. Terlebih jika satu motif tidak boleh dicetak banyak. Ini harus diatur benar-benar oleh bagian administratif. Maka, makin banyaklah kanvas yang boleh diisi!

Suara Anak

Ah, ya, setelah nonton Pertaruhan (At Stake) di Metro TV kemaren (Yang saya lewatkan saat ke Blitz! Beberapa waktu lalu ), saya kepikiran untuk ikut menyuarakan kaum saya. Kaum anak. Oke, anggap saya ikut-ikutan kaum perempuan yang sedang menunjukkan sisi independennya; yang sedang menuliskan jeritan hariannya. 
Saya juga rasanya ingin ikut bergabung dalam semangat ini. Saya tahu, tidak perlu pengalaman langsung untuk menyuarakan realita yang tertutup dari mata publik. Namun, rasanya akan ada rasa tersendiri dan alam yang lebih dalam jika kita bersentuhan langsung dengan kenyataan. Alih-alih mengikuti stereotipal mentah-mentah.
Kemungkinan melalui sastra; atau film; atau visual; mungkin seni. Diam, maupun gerak.
Doakan saja, ya!
Saya sedang membangun fondasi untuk hal ini. Teman-teman yang baik, pun, sudah mulai dikumpulkan.
Perkembangannya, akan saya bagikan di sini.

Brute Aphrodisiac

Babi, darah, dan pucuk ubi. Manakah yang afrodisiak?
Saya baru saja melihat seseorang yang tingkahnya sungguh menyeramkan setelah makan ketiga makanan tersebut.
Saya sampai tidak enak melihatnya!
Aduh, aduh. Maafkan orang itu!

Yesterday's Bible Class. 25.04.09

Kemarin bible class di konsistori HKBP Pangkalpinang. Sesekali saya merasa lucu, rajin ke gereja, namun tidak mengembangkan religiositas. Saya lebih banyak membuat catatan sendiri dari yang dikhotbahkan. Berdosakah saya karena pikiran saya?
Saya memandang alkitab sebagai interpretasi beberapa orang terhadap dunia. Oke, saya sudah mendengar perihal "Ini diturunkan Tuhan", "Ini karya Allah", "Tidak ada kebohongan dalam kitab; Apa adanya", dan klaim-klaim lain. 
Saya percaya segala yang ada sekarang adalah hasil penciptaan; awal mula; asal muasal. Namun, luculah rasanya jika semesta ini dicipta oleh dongeng. 
Begini: Saya percaya ada kebenaran dari setiap kejadian (Atau dongeng; atau kebohongan. Jika boleh disebut begitu.). Begitu jugalah saya mempercayai si kitab besar. Lagi-lagi, isinya adalah pandangan mengenai dunia. Konsep-konsep; hasil perenungan; kritik; pengetahuan; inspirasi, juga lainnya. Yang diperlukan adalah membaca dan mencernanya. Bukan sekedar menjadikannya bahan pelototan. Juga untuk menyuarakannya kembali. Tidak semua orang cakap dalam memetik esensi dari dongeng. Luculah jika dongeng itu dijejalkan terus-terusan pada kuping orang yang membutuhkan solusi. Oke, mungkin suatu hari orang itu akan mengerti simbol-simbol yang diberikan padanya.
Ya, jika menyangkut masalah "yang mungkin", saya pun mengalah. Setiap kejadian, toh, ada tujuannya. 
Mungkin seseorang dibiarkan tidak tahu hari ini untuk banyak tahu kelak.
Atau diijinkan jahat agar kelak mengerti indahnya kebaikan.
Atau dibuat kesepian supaya independen.

Dan, jangan lupa, yang di atas sana sungguh cakap dalam menjalin benang sinkronisitas; lini-lini sebab akibat. Seringkali, banyak hal-hal menarik yang disimpan untuk nanti. Hidup ini menarik, koq.

-------------------------------------

Ah, ya. Malam tadi, saat latihan untuk koor hari ini, amang guru berkhotbah mengenai kebahagiaan. Maafkan saya membandingkannya dengan konsep kebahagiaan menurut Dalai Lama (,Juga, karena mengikutsertakan film Pursuit of Happyness dalam laku komparasi ini).

Entahlah, saya bingung kenapa yang disampaikan amang guru adalah memiliki apa yang kamu inginkan. Memuaskan ambisi. Sedangkan saya lebih suka mengingini apa yang sudah dimiliki. Kepuasan.

Juga, amang guru menyampaikan bahwa kebahagiaan dicapai dengan menjadi suci; tidak berdosa-bercela; jauh dari larangan Tuhan.
Lho, lho, ada apa, ini? Kenapa justru konsep balap tikus yang ditawarkan? Kenapa kebahagiaan dibuat seakan-akan jauh.
Aduh. Maafkan saya yang tidak menyatakannya langsung, amang guru!
Mungkin saya egois. Saya lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Walaupun dua-duanya menyenangkan.

Rencana ke Bandung (Postingan di KafeGaul)

Wkwkwkwkwk...
Akunya udah ngayal duluan, deh. 

Agenda yang udah jelas, tanggal 2nya si abang wisuda. Kalo misalnya gw libur, mungkin bisa nekat berangkat duluan tanggal 30 atau 29. Masalahnya, nginep di mana? Kalo di tempat sodara, pasti ribet, pada maksain agak lamaan, ngajak jalan, dll (gw kan imut, makanya disimpen buat dicubit-cubit ). 
Itu kalo libur. Ini aja besok masuk harapan terakhir, ya, pas pulang itu (yang mana, hari ini gw kuatirin. Masalahnya, bulan mei itu ulangan, dan tanggalnya belom dikasih tau )
Yasudahlah, karena masih cowok (bukan pria), mari kita impromptu saja 

Anyw, hari ini, paginya di sekolah. Shoot komplementer untuk stock shot situasi sekolah sepi. Si M nyender dan tangannya hampir browsing. Untung ga jadi. Syukurlah.

Sorenya, latihan paduan suara. Ada kakak yang mirip Sandra Dewi. Aku fotoin diem-diem karena dia ndak hobi difoto. Sore ini juga ketemu M. Dia jaim gitu pas kite jauhan. Terus, pas dia ngedeket, gw ngedeket juga, dia deh yang agresif. Hihihi...

Malemnya, sms-an sama Andri. Dia ngasih Fashion Advice. I know, mine is sooo way too BELEL. Makanya, lagi nyari kerjaan translate, nih. Modal nekat TOEFL Score taun kemaren 550, deh Walaupun prediction test. Sadly. Biar ada duit buat belanja di clothing online gitu. Kalo ada yang punya info kerjaan (atau fashion style yang cocok untuk ukuran badan saya ), kasih tau ya. 
Saya chubby gitu :p tinggi sekitar 172, lah. Berat 76.
Kulit ndak terlalu light, ndak putih tua juga (kayak oom JM piss )

-mana ini jerawat lagi parah-parahnya. Aduh, terlalu banyak penggemar, sih. -

His name is BB


BB, ready to serve!

(Saya ubek-ubek folder arsip foto di kompie, ga nemu juga foto si BB ini. Ahhh, gemes!)
Oke. Namanya BB. Dia ganteng, walaupun tidak seksi. Datar tanpa lekuk (walaupun disebut curve). Trackballnya sering saya pakai dengan beringas. Makanya sekarang ga bisa gerak ke atas - -" . Semoga bapak ndak tau (Nanti disiksa ).
Anyw, beberapa waktu lalu, BB ndak konek. Gak tau kenapa. Mungkin karena si bapak udah mau pensiun, jadi semua pelayanan dicabut, kali ya? - -" Tetew deh. 
Dan, tiba-tiba, kemaren bisa lagi! Langsung cek mail, deh! Update status FB juga dari situ. Ah, lovely BB~


(Karena ga nemu fotonya di arsip, dan cardreader juga lagi dipinjem si Ade Butun, tetangga, maka, dipilihlah foto yang paling wired ini. :D (wired= banyak kabel. Hahaha!) )

Yang nuduh saya kecentilan, denger deh..

Kan kelas 12 Ujian. Jadi libur panjang, deh~
Kegiatan juga banyak (jadi ga total nganggur). Kira-kira gini deh daftar kerjaan:
1. Proyek Film: sering ngumpul-ngumpul ga jelas gitu. Kadang di rumah, kadang di kosan Ade. Anggotanya si Robi (R), Dani (D), Astari (STAR), dan Ade! (Cewek, lho. My hunny-bunny-sweety-cookie-sugar-pie. Kita digosipin pacaran, dan malah bikin gosip tambah heboh. Lucu liat wajah si M kalo kami lagi beduaan. Huahahaha! Evil grin ::evil::

2. Baca buku! Sepanjang libur ini baca Larung yang dipinjem dari perpustakaan sekolah. Fotokopian, euy - -" Jadi, gedenya minta ampun. Beraat!

3. Maen PS :D Si Dani, Cynthia, Andri, sering maen The Sims di rumah. Dan si Astari hobi nonton doang. Kadang sambil ngamuk-ngamuk gitu. Koq maen ginian, sih? Ga ada maen balap, ya? Hahaha! Ada-ada aja, itu si wanita androgini~

4. Ulangtahun. Di bulan April banyak yang ulangtahun. Aam (M), Gigih, Andri, Cynthia, Ade, Kak Dewi Tampubolon (Yang di Depok. Jauh.), dan aku cuma liat daftar ultah di FS aja, kakakku. Hahaha! God Bless Jonathan Abrams! Beli kado di Artista. Si tante yang punya kayaknya bosen duluan, deh, kalo liat aku dateng :D Mana belinya yang murah terus %heh

5. Nonton Film! Nonton di TV, Tokyo Drift (sambil sms-an bareng Dani). Di kompie: Fiksi, Shelter, (Udah ada Opera Jawa sama Serendipity, juga Mona Lisa Smile, terus I Now Pronounce You Chuck And Larry, lagi Orphanage. Tapi belom ditonton - -") Di PSP: Sex Drive.

6. Jalan-jalan!Ke Belinyu bareng rombongan Iwan, Ade Tri (Bukan hunny-bunny, tapi butun. Bedakan!), Robi, Dani, Pipin, Ayin, sama Erka. Disana dijamu banget. Foto-foto juga gila banyak. 175 MB abis, deh - -" Oom sama Tante (ortunya) Ojiek baek banget. Kita dijamu makan siang- makan malem. Oomnya juga bikinin Kopi Susu yang enak. Makasih Oom, Makasih Tante, Makasih Ojiek! Makasih Belinyu!
Ah, ya. Sepanjang perjalanan, saya sibuk memaknai hidup. Tepatnya, saya sadar, garis pandang hidup tidak sesempit percintaan eros. Terimakasih atas penyadaran ini, somebody up there.

7. Bikin ATM. Baru sadar, kalo udah punya ATM, bisa belanja onlen, doong :D Iya, walaupun duit dikitnya minta ampun (dan Ade juga belom bagi-bagi kerjaan translating atau Copy Writing, tapi, untuk belanja buku-buku Impor yang bekas di [URL="http://readinglights.blogspot.com/"]Reading Light[/URL], bolehlah~
(Kalo bisa juga mau beli kado buat mama di [URL="http://www.bukuunik.com/content/"]buku unik[/URL] Atau Distro Clothing biar Fashionable, gitu :p)

8. Mantengin majalah-majalah onlen, dan nyari ebook gratisan. Tapi belom dibaca. - -"
Buku-buku Neil Gaiman (padahal nyarinya yang Pearl S. Buck, The Good Earth %sob). Majalah apply, Area(Yang masih ga ngerti juga cara donlotnya %heh), suave, Provoke, juga majalah-majalah desain grafis dan interior design yang saya lupa namanya - -"

9. Senyum-senyum di perspektif.net . Harus dijelasin, ya? - -" Saya mulai berani sayang sama negara, nih. Saya tahu pers itu termasuk substansi esensial ke-4 dalam Demokrasi. Dan, dengan adanya internet sekarang. Juga Blog, Forum, dan Jejaring Sosial, semua orang boleh jadi pers independen! :) Yang pesimis, bantuin negara kita bebenah, dong. Jangan ngutuk-ngutuk aja dipojokan :) Practice what you preach, k?

10. Apa ya?
Harus genap 10 ya?
Kehidupan nyata aja, deh. Kegiatan jalan-jalan bolak-balik sekolah-rumah-gramedia-pom bensin-cucian motor (iya, saya tidak mencuci motor saya sendiri. Maaf.)- nganter mama- beli kompas di depan Perpustakaan Umum - dll.

Tuh, masih bilang saya kerjaannya drooling on some hunks lagi? ::browraise::

23/APR/2009 20:59

23/APR/2009
20:59 (Jam KG)
Yang boleh bodoh hanya saya! Malam ini saya kasih tahu kamu 3 kenyataan: 1. Kamu cowok 2. Bodoh, Oon, dll itu relatif 3. Jatuh cinta itu bisa lebih dari main kelamin.

Tuhan, katakanlah kenapa saya harus jadi orang baik? ;D

Explication de tout. écoutez!
21:06 (Jam KG. Jam saya 21:25)
Lama saya tidak menulis. Ada yang kangen? :D (*Killed for narcissism). Saya tidak sakit, koq :) Hidup juga tidak seperti yang seringkali tersirat. Kali ini, hidup saya penuh (ganti dengan lumayan terisi, jika kamu tidak mengijinkan saya cepat puas.)! :)
Percintaan Eros sudah jadi lelucon bagi saya. Alih-alih tali kekang. Saya sudah merasakan cinta tanpa saling ikat. Cinta lewat pandang mata. Cinta lewat saling rasa tanpa perlu menjalin pakta.
Ternyata cinta itu dibuat definisinya karena ia terlalu luas. Yang infinit memang seringkali dibuat pembatasnya agar manusia lebih mudah menjalankan laku-'ngamat -nya. Bukankah sebenarnya manusia (seringkali, jika tidak mau disebut selalu) digerakkan cinta? Cinta pada uang, pada kemapanan; ke-serbapasti-an. Cinta pada teman, pada keluarga; pada ke-tidakpernahsendirian-an. Cinta pada karya, pada kreatifitas; cinta untuk percaya bahwa dirinya berguna. Atau setidaknya, tidak mati daya.
Setuju, kamu?
Satu hal. Permainan. Oleh-oleh saya yang sudah lama tak bersua dengan kegiatan merangkai kata:
Pasrah. Pas-rah. Pasr-ah. Pasra-h. P-asrah. Pa-srah.
Tidak harus menemukan artinya sekarang. Suatu hari nanti, jika sudah waktunya, segala simbol akan menampakkan makna. Segala budi akan disimpan dalam wujud simbol-simbol penuh misteri. Remeh. Atau rumit. Tidak terbatas label. Tidak satu kotak pun cukup untuk dimasuki seluruh.

Saya rindu kamu.

Banyak yang terjadi; Banyak yang dilewati. Dan, egoisnya, saya lebih memilih merasakannya pelan-pelan dan hampir lamat-lamat alih-alih menuangkannya dalam tulisan (karena hanya dengan membiarkannya dalam wujud rasa terasa lebih akrab, juga lebih intim.)
Yang paling dekat, misalnya. Rasa senang yang saya rasakan saat ke toko buku hari ini: Bersentuhan dengan gagasan-gagasan yang biasanya jarang dieksplorasi; Gemas pada kebiasaan saya yang menilai buku juga dari sampulnya; Kesal pada dompet yang tiba-tiba menipis (sehingga saya tidak bisa beli buku Nusantara yang direkomendasikan Reza - -"); Dan, tentunya, kesal pada Gramedia Bangka yang jarang menjual buku-buku asli bukan terjemahan) (juga kesal pada kondisi pangsa pasar daerah sini yang membuat pihak toko buku berkeputusan demikian). Bayangkan saja, saya harus menatap dengan penuh damba pada buku-buku seperti The Good Earth, The Boy in the Striped Pyjamas, Anansi Boys, (dan buku-buku lainnya) semenjak beberapa tahun. Bahkan saya hanya diam (dengan penuh sesal) melihat jurnal harian orang lain sudah berisikan review tentang buku-buku itu. (Hal ini membuktikan intuisi saya; bakat headhunting saya; Serta kepekaan estetika saya bagus!). Huh! Saya masih kesal juga dengan sifat manja saya; egositas saya (dan diri saya yang belum juga berhasil mengalahkan itu.) yang selalu menyerah saat membaca buku terjemahan. 

Hm, ternyata kamu masih adiktif (dan saya masih seorang rule-bender. Yaiks!).
Awalnya, saya mengijinkan waktu sedikit untuk cek surel, blog, forum, dan facebook. Ternyata!

Confession in Aperire, the Opening.

Banyak tamparan yang muncul di April. Literal, tentunya (Saya belum ketahuan belangnya untuk ditampar sungguhan). Mereka (para tamparan) menyadarkan saya. Dijejerkannya bukti-bukti keberdosaan saya. Tentang nafsu, keserakahan, keirian, kesombongan, betapa saya seorang pelahap, juga pemalas. Ditambah kemarahan, 7 Dosa lengkaplah sudah.

Mereka (Para peri-hal dosa itu,) menyerang saya hampir serempak. Duh, untunglah saya tidak dibiarkan terpuruk dengan serangan itu. Saya belum bangkit, sayangnya. Pertempuran tetap berlanjut, dengan jahatnya. Saya masih Johan yang mulai murah; Jo yang serakah dan tidak rela melepaskan mainannya; Han yang selalu iri dan mendambakan milik orang lain; Hanoj yang merasa dirinya omnipoten, yang terlalu delusional untuk membawa dirinya merunduk pada kenyataan; Surya (Panggilan surrealis dari Astari, sang Asteroid,) yang pelahap apa saja, kurang asertif; Juga Reverie (Nama Pet saya di PetSoc) yang terbuai mimpi. Niat bangun, namun, tidak memiliki semangat yang cukup membara; Juga Joko (Panggilan dari Jhon dan Hardo, terima kasih) yang pengutuk (kepada semua korban kutukan, saya mohon maaf. Banyak-banyak)

-Karena udah malem dan harus tidur, ini nyalin dari Jurnal doang. Maap, ya -