Ide hari ini.

Melihat kembali kondisi manufaktur di Indonesia, saya sempat sesekali mengira-ngira usaha yang sesuai. Garmen, bagaimana? Oke, agar tidak bertendensi pada monopoli, bagaimana jika perusahaan besar hanya memproduksi bahan besarnya? (Aduh, apa istilahnya, ya?) Katun, wol, dan sebagainya. Baru, kemudian, industri kecil-kecil membuatkan motif cetaknya. Ini tentunya ada yang membuat administrasi. Saya ingin para seniman di Indonesia punya kanvas yang unik dan mobil: Kaus! 
Sehingga, kira-kira akan begini:
*Hajat besar: Bahan baku, teknologi, dan mesin untuk perusahaan besar yang membuat kaos. Mempertimbangkan juga biaya produksi di Indonesia yang masih murah (sampai dilirik vendor luar negeri :D). 
*Hajat kecil: Usaha-usaha kecil-menengah yang akan menyempurnakan garmennya. Draperi, gaya serut, jahit tambahan, tambal, cetak gambar, efek washed, terserah! Maka, seniman berkreasilah.  Orang-orang grafik akan lebih dihargai lagi. Terlebih jika satu motif tidak boleh dicetak banyak. Ini harus diatur benar-benar oleh bagian administratif. Maka, makin banyaklah kanvas yang boleh diisi!

0 komentar: